Lomba Jong Batam 2019: Lestarikan Permainan Tradisional Melayu
Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Batam kembali menggelar event bertajuk Lomba Jong Batam 2019. Event yang digelar untuk kali kedua ini, rencananya akan dilaksanakan di Pantai Tanjung Mak Dara, Kampung Melayu, Batubesar, 13-15 Maret mendatang.
Kabid Olahraga Dispora Batam Iskandar me-ngatakan tujuan digelar event ini untuk mempertahankan dan melestarikan budaya Melayu. Sebab, lomba Jong merupakan permainan tradisional Melayu.
”Jong menjadi permainan tradisional dan budaya Melayu harus terus lestari dan tidak hilang ditelan zaman. Juga harus diwariskan dari generasi ke generasi,” kata Iskandar, Kamis (28/2/2019).
Perlombaan Jong yang dilaksanakan di Pantai Tanjung Mak Dara ini, sebenarnya sudah berjalan lebih kurang delapan belas tahun.
“Sebelumnya dilaksanakan oleh sekelompok panitia yang dipilih oleh tokoh-tokoh dan masyarakat Kampung Melayu, Batubesar,” sebutnya.
Dengan dilaksanakannya event ini, Iskandar berharap agar para generasi muda bisa kembali mengenal dan melestarikan permainan tradi-sional khas Melayu ini.
”Ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan pariwisata di Batam. Permainan tradisional Jong bisa menjadi salah sau ikon permainan tradi-sional dari Batam,” tuturnya.
Sebanyak empat kategori dipertandingkan dalam event ini. Yaitu kelas Jong kecil dengan ukuran 1-1,29 meter. Kelas kedua adalah Jong sedang dengan ukuran 1,30 – 1,59 meter. Kelas ketiga adalah Jong besar dengan ukuran 1,60-1,90 meter. Dan kelas terakhir adalah kelas Jong anak-anak.
”Syarat utama yang wajib dipenuhi layar Jong harus menggunakan jenis kain parasut, dan tidak diperkenankan menggunakan layar plastik,” tegasnya.
Panitia membuka pendaftaran mulai Jumat (1/3) dan akan berakhir Minggu (10/3)
Technical meeting akan dilaksanakan sehari sebelum dimulai event, yakni Selasa (12/3). Iskandar juga menerangkan untuk Lomba Jong Batam 2019 ini panitia tidak membatasi peserta.
”Siapa saja bisa menjadi peserta Lomba Jong Batam 2019. Baik dari Batam, atau kabupaten/kota lain di luar Batam dan juga dari negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura juga bisa mengikuti kejuaraan ini,” serunya.
Hanya saja Iskandar meminta agar peserta yang berasal dari luar Batam bisa hadir sehari sebelum event dimulai.
”Ini dimaksudkan agar para peserta bisa memahami aturan yang berlaku dalam lomba, dan menghindari terjadinya silang sengketa saat dimulainya perlombaan,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan lomba nanti, pelepasan Jong akan didasarkan pada nomor undian, dengan jumlah maksimal pelepasan sebanyak sepuluh unit. Dalam babak penyisihan, dalam setiap kelasnya, tiga Jong tercepat akan dinyatakan lolos ke babak selanjutnya.
Tetapi untuk Jong yang gagal mencapai finis akibat karam atau tenggelam, tidak akan dilakukan pelepasan ulang.
”Penghitungan tiga pemenang hanya dilakukan bagi Jong yang berhasil masuk ke garis finis,” tambahnya.
Iskandar mengimbau agar masyarakat Batam ikut berpartisipasi dalam event yang digelar Dispora Batam rutin setiap tahunnya ini.
”Dengan mengikuti event ini berarti kita ikut berpartisipasi dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Melayu. Apalagi Jong adalah permainan tradisonal yang diwariskan dan dimainkan secara turun temuru, dari generasi ke generasi,” tuturnya.(yan)
Sumber :
https://batampos.co.id/2019/03/01/lomba-jong-batam-2019-lestarikan-permainan-tradisional-melayu/
Komentar Terbaru